Kamis, 02 Agustus 2018

Menalar Tugas Dan Tanggung Jawab Admin Server

Menalar Tugas Dan Tanggung Jawab Admin Server

A.menyajikan informasi mengenai tugas dan tanggung jawab admin server


1.  Tugas dan Tanggung Jawab Admin Server
  Bekerja sebagai admin server merupakan sebuah pekerjaan yang menantang, tidak hanya bertanggung jawab untuk membuat  server,  admin  server  dituntut  untuk  merawat server, sehingga bisa hidup dan berkembang seterusnya sesuai kebutuhan.

   Admin server mempunyai berbagai tugas dan peranan penting di dalam pengelolaan jaringan. Tugas admin server, berbeda di antara perusahaan satu dengan yang lainya. Tugas  utamanya,  adalah membangun,  mengelola  server, dan memperbaiki server.



Admin server bekerja sebaik mungkin untuk membuat server berjalan dengan lancar, melakukan perbaikian terjadwal, memastikan keamanan server, juga membantu pekerja lainya untuk menjaga keadaan server tetap optimal.

Tidak hanya bekerja dengan mesin, admin server juga harus bekerja sama dengan pekerja lainya, supervisor, hingga pekerja teknik. Melakukan pemecahan masalah yang sedang terjadi, juga memberikian pelayanan pelanggan. Sehingga admin server juga harus bisa menjelaskan berbagai hal teknis kepada orang awam.

Selain menjaga yang sudah ada, admin server juga harus menambahkan software atau melakukan update untuk terus membuat server bekerja dengan  sempurna.  Menambahkan  pengguna, melakukan  pembaharuan kata  sandi, melakukan backup rutin, mengadaptasi  teknologi baru,  dan melakukan konfigurasi sesuai keadaan.

Apabila keadaan normal, maka biasanya ada rutin khusus di perusahaan tentang apa yang harus dilakukan admin server,
1.  Mendatangi server, melihat aktifitas log, apakah ada yang mencurigakan.
2.  Apabila ada kecurigaan, maka dilakukan troubleshooting.
3.  Mengecek usia software yang digunakan, apakah ada update.
4.  Apabila ada update, lakukan backup terlebih dahulu, baru lakukan update.
5.  Melaukan  integrasi  dengan  teknologi  baru  jika  ada,  dan  melakukan konfigurasi untuk                  menyesuaikan keadaan perusahaan.
6.  Mengatur   pengguna,   menambah   pengguna   baru   atau   menghapus pengguna lama.

Sistem kerja admin server, yang biasanya dilakukan di tiap harinya. Ingat, admin server tidak hanya bekerja sendirian.

B.Menyajikan Informasi Dan Memahami Ancaman Ancaman Keamanan Terhadap Server

Denial Of Services (DoS) ini adalah salah satu ancaman keamanan jaringan yang membuat suatu layanan jaringan mampret.
Macam-macam DoS :
  • Distributed Denial Of Servicess (DDoS)
  • Distributed Refelective Deniel Of Servicess (DRDoS)
  • Sync
  • Smurf Attack
  • Ping Of Death
  • Stream Attack
  • Macam-macam Ancaman :
  • Spoofing
  • Serangan Man-in-the-middle
  • Spamming
  • Sniffer
  • Crackers

Dengan memahami ancaman keamanan jaringan ini Anda bisa lebih waspada dan mulai memanage jaringan anda dengan membuat nilai resiko keamanan jaringan dalam organisasi anda atau lazim disebut Risk Security Asseessment.


Memahami Tugas Dan Tanggung Jawab Admin Server

A.Tugas Dan Tanggung Jawab Admin Server

Seorang admin server sangat wajib membuat server berjalan dengan lancar dan memastikan keamanan server terjaga. Dikarenakan data dari sebuah perusahaan sangatlah penting, maka admin server harus benar-benar memperhatikan keamanan server tetap terjaga. 


Berikut beberapa tugas dan tanggung jawab seorang admin server :

  • Mengatasi segala permasalahan yang terjadi pada server.
  • Melakukan perbaikan dan upgrade (jika perlu) pada server.
  • Menjaga aktivitas jaringan pada perusahaan tetap berjalan dengan baik.
  • Melakukan backup data secara berkala.
  • Melakukan troubleshooting jika terjadi aktifitas yang mencurigakan pada server.
  • Menjaga software yang digunakan server tetap up to date.
  • Melakukan integrasi dengan teknologi baru (jika ada).
  • Memanajemen pengguna seperti menambah atau menghapus pengguna.

B.Identifikasi Ancaman keamanan Server


Ancaman keamanan server adalah hal-hal yang berkaitan dengan segala ancaman yang dapat merusak infrastruktur server baik keamanan informasi, hardware maupun software.

Prinsip Ancaman keamanan yang harus selalu diperhatikan meliputi:


1. Kerahasiaan (confidentiality)

Confidentiality atau kerahasiaan adalah pencegahan terhadap mereka yang tidak memiliki kepentingan terhadap informasi jaringan . Secara umum dapat disebutkan bahwa kerahasiaan mengandung makna bahwa informasi yang tepat terakses oleh mereka yang berhak ( dan bukan orang lain), sama analoginya dengan e-mail maupun data-data perdagangan dari perusahaan.

2. Integritas (Integrity)

Integrity atau Integritas adalah pencegahan terhadap segala hal yang berkaitan dengan kemungkinan amandemen atau penghapusan informasi oleh mereka yang tidak berhak. Secara umum maka integritas ini berarti bahwa informasi yang tepat, tidak terjadi cacad maupun terhapus dalam perjalananya dari penyaji kepada para penerima yang berhak.


3. Ketersediaan (Availability)

Availability atau ketersediaan adalah upaya pencegahan ditahannya informasi atau sumber daya terkait oleh mereka yang tidak berhak. Secara umum makna yang dikandung adalah bahwa informasi yang tepat dapat diakses bila dibutuhkan oleh siapapun yang memiliki legitimasi untuk tujuan ini. Berkaitan dengan “messaging system” maka pesan itu harus dapat dibaca oleh siapapun yang dialamatkan atau yang diarahkan, sewaktu mereka ingin membacanya.


4. Non-repudiation

Non-repudiation adalah menjaga agar seseorang tidak dapat menyangkal telah melakukan sebuah transaksi. Sebagai contoh, seseorang yang mengirimkan email untuk memesan barang tidak dapat menyangkal bahwa dia telah mengirimkan email tersebut.

5. Autentikasi 

Autentikasi adalah suatu langkah untuk menentukan atau mengonfirmasi bahwa seseorang (atau sesuatu) adalah autentik atau asli. Melakukan autentikasi terhadap sebuah objek adalah melakukan konfirmasi terhadap kebenarannya. Sedangkan melakukan autentikasi terhadap seseorang biasanya adalah untuk memverifikasi identitasnya. Pada suatu sistem komputer, autentikasi biasanya terjadi pada saat login atau permintaan akses.

6. Access Control 

Access Control adalah Mekanisme untuk mengatur ‘siapa boleh melakukan apa’, ’dari mana boleh ke mana’. Penerapannya membutuhkan klasifikasi data (public, private, confident, secret) dan berbasiskan role (kelompok atau group hak akses). Contoh ACL antar jaringan, ACL proxy (pembatasan bandwith) dll

7. Accountablity 

Accountablity adalah Adanya catatan untuk keperlan pengecekan sehingga transaksi dapat dipertanggungjawabkan. Diperlukan adanya kebijakan dan prosedur (policy & procedure). Implementasi dapat berupa IDS/IPS (firewall), syslog (router)

soal no 2

1. Salah satu teknik pengumpulan data dengan cara peneliti melakukan pengamatan secara langsung di lapangan yaitu.... a.Angket b.Wawanca...